Kamis, 16 Januari 2020

Aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan



Materi : kelangkaan dan Kebutuhan Manusia.
Kelas : VII C, D, A
HARI /TGL : KAMIS, 16 JANUARI 2020
PERTEMUAN :4

A. KELANGKAAN DAN KEBUTUHAN MANUSIA
Manusia dikenal sebagai Makhluk Ekonomi (Homo Economicus) karena manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan, tentu saja dengan cara yang rasional sehingga dapat mencapai kesejahteraannya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia bertindak sebagai makhluk social. Manusia tidak mampu memenuhi kebutuhan tanpa melakukan interaksi dengan orang lain. Interaksi manusia dengan manusia lain menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk social yang selalu hidup bersama dan tidak dapat hidup sendiri dalam memenuhi kebutuhan. Tindakan manusia melakukan interaksi dengan manusia lain misalnya, untuk memperoleh beras dengan cara membeli dari pedagang di pasar karena secara individu tidak mampu menghasilkan beras itu.
Kebutuhan manusia yang beragam dan selalu terus bertambah tersebut tidak mungkin dapat terpenuhi tanpa adanya interaksi social, sebagai makhluk social manusia selalu membutuhkan manusia lain. Interaksi social merupakan kunci dalam sendi – sendi kehidupan social, karena tanpa interaksi tidak mungkin terjadi aktivitas social. Interaksi social adalah hubungan – hubungan social yang dinamis, baik yang menyangkut hubungan antara individu dan individu, antar individu dan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok. Secara sederhana, interaksi terjadi apabila dua orang saling bertemu, saling menegur, berkenalan dan mempengaruhi.
Interaksi social tidak terbatas oleh waktu karena dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Dengan adanya interaksi, maka terjadi saling mempengaruhi sehingga menimbulkan berbagai perubahan dalam kehidupan. Kondisi tersebut dinamakan proses social, dimana terjadi pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Interaksi social merupakan bentuk pelaksanaan kedudukan manusia sebagai makhluk social. Manusia tidak mampu hidup sendiri, sejak manusia dilahirkan kita selalu membutuhkan keberadaan orang lain. Manusia memiliki naluri untuk hidup bersama dengan orang lain dan ingin bersatu dengan lingkungan sosialnya. Agar manusia dapat menjalankan fungsi sebagai makhluk ekonomi dan makhluk social, maka dalam kegiatannya perlu mematuhi aturan – aturan atau norma – norma tertentu. Tanpa aturan – aturan yang mengatur proses kehidupan, maka manusia akan bertindak semena – mena.
1.      Kelangkaan sebagai Permasalahan Ekonomi.
Kebutuhan manusia semakin hari semakin bertambah. Pada zaman pra aksara, kehidupan masih primitive untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan cara berburu dan meramu. Kemudian seiring dengan majunya cara berfikir dan kebudayaan, mereka mulai hidup menetap dan bercocok tanam dan untuk memenuhi kebutuhan dilakukan dengan cara barter. Kebutuhan mereka belum terpenuhi dengan cara barter karena barang – barang yang mereka miliki belum tersedia banyak dan belum tersedia uang sebagai sarana untuk melakukan tukar – menukar.
Kebutuhan manusia demikian banyak, sedangkan barang – abarang dan jasa serta sumber – sumber alam lain jumlahnya terbatas dan langka. Sumber daya antara daerah yang satu dengan daerah lain tidak sama. Bebrapa daerah yang tersedia secara melimpah dan sebagian daerah lain tersedia sumber daya yang sedikit sehingga terjadi interaksi antar daerah untuk memenuhi kebutuhan.
Kelangkaan sumber daya disbanding dengan kebutuhan manusia akan menyebabkan kurangnya atau tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh kebutuhan untuk hidup. Kelangkaan ini merupakan masalah ekonomi manusia. Masalah ekonomi muncul karena adanya kebutuhan manusia yang terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa terbatas adanya. Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan alat pemuas kebutuhan itu disebut kelangkaan.
Untuk mengatasi masalah kelangkaan, maka perlu belajar ilmu ekonomi. Ekonomi berasal dari bahasa Yunani Oikonomia yang berarti rumah tangga. Oikonomia merupakan kata majemuk yang terdiri dari dua kata “Oikos” dan “Nomos”. Oikos artinya rumah tangga dan nomos artinya aturan. Jadi arti kata ekonomi berarti aturan rumah tangga atau ilmu yang mengatur rumah tangga. Ilmu ekonomi termasuk kelompok ilmu social.
Para pakar ekonomi memberi batasan – batasan yang berbeda – beda tentang pengertian ilmu ekonomi. Meskipun definisi atau batasan yang mereka berikan berbeda tetapi pada dasarnya mengandung makna yang sama. Definisi ilmu ekonomi yang sering digunakan “Ilmu Ekonomi adalah ilmu pengetahuan social yang mempelajari tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran”. Berdasar definisi itu, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kemakmuran akan tercapai bila kebutuhan sudah terpenuhi. Untuk mencapai kemakmuran itu manusia harus selalu berusaha melakukan tindakan – tindakan atau pengorbanan, baik berupa tenaga, waktu maupun materi.
Berdasarkan kajian geografis, permasalahan ekonomi setiap daerah dan wilayah berbeda. Sebagai Negara kepulauan, Indonesia memiliki keragaman bentuk muka bumi, mulai daratan hingga lautan. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan aktivitas manusia sebagai penghuninya. Dimana kondisi social suatu wilayah tidak akan terlepas dari keadaan fisiknya. Satu ciri utama kajian geografis adalah mengkaji hubungan antara unsur fisik dan unsur social di permukaan bumi. Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya tergantung pada kondisi lingkungan fisik itu sendiri dan kualitas manusianya. Kondisi social manusia selalu dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan dapat terpenuhi kalau pembangunan wilayah tersebut berkembang dengan baik. Permasalahan ini tentu akan berdampak pada ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan. Kelangkaan menjadi permasalahan tiap daerah baik diperkotaan maupun di pedesaan.
Di kota – kota umumnya terdapat pemukiman kumuh dihuni para pendatang yang belum berhasil mewujudkan impiannya. Daerah terpencil terjadi karena secara geografis terletak di daerah yang sulit dijangkau seperti dilereng gunung, di kepulauan maupun di tengah hutan. Daerah tersebut mengalami perubahan pembangunan, meskipun sebenarnya kaya sumber daya alam. Pembangunan dan pengembangan wilayah di Indonesia harus disesuaikan dengan kondisi geografis dan kondisi social masyarakat.
Kondisi geografis wilayah Indonesia yang beragam harus disikapi dengan pembangunan sarana perhubungan. Banyak daerah tidak dapat dijangkau karena kondisi jalan rusak parah seperti jalan – jalan di kawasan Sumatra dan Kalimantan. Pemukiman kumuh menjadi polemic di perkotaan. Pembangunan di segala sector, termasuk di desa hendaknya memperhatikan kondisi social ekonomi yang berlaku di masyarakat sehingga tidak terjadi ketimpangan. Hubungan antar pulau disikapi dengan membangun jalur pelayaran dan penerbangan. Jalur pelayaran dilakukan dengan membangun pelabuhan dan jalur penerbangan dengan membangun bandara.
Upaya pengembangan wilayah antar pulau, penyediaan pelayaran dan penerbangan merupakan prioritas yang terus dirintis. Aspek social harus diperhatikan dalam pengembangan wilayah agar proses pembangunan tidak berbenturan dengan nilai – nilai masyarakat setempat. Berdasarkan kajian wilayah dan kondisi wilayah yang berbeda tersebut menyebabkan masalah ekonomi yang rumit. Terjadi kesenjangan sumber daya diantara wilayah – wilayah tersebut. Di suatu daerah kelebihan sumber daya dan di daerah lain kekurangan sumber daya. Kesenjangan tersebut menimbulkan permasalahan ekonomi terutama dalam penyediaan barang dan jasa. Salah satu upaya agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi tersebut sebaiknya pendistribusian sumber daya termasuk didalamnya distribusi sumber daya manusia.
Dari uraian tadi jelas bahwa kebutuhan manusia demikian banyaknya, sedangkan barang – barang dan jasa serta sumber – sumber alam lain yang menjadi bahan untuk menghasilkan barang dan jasa yang jumlahnya terbatas atau langka. Kelangkaan sumber daya dibandingkan dengan kebutuhan manusia akan menyebabkan kurangnya atau tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh kebutuhan hidup. Tidak terpenuhinya kebutuhan manusia itu berarti munculnya masalah pemenuhan kebutuhan, yang kemudian masalah itu dikenal dengan masalah ekonomi.
2.      Kebutuhan Manusia.
Hand Phone, Buku, dsb bisa jadi merupakan kebutuhan atau keinginan. Agar alat pemenuhan yang kita miliki dapat mencukupi kebutuhan kita, maka sebaiknya dalam penggunaan kita harus sesuaikan dengan skala prioritas untuk menentukan kebutuhan yang paling penting harus diutamakan pemenuhannya. Sebagai pelajar dapat menggunakan uang saku bulanan atau mingguan dengan melakukan skala prioritas dalam penggunaannya.
Skala prioritas dapat diterapkan oleh setiap rumah tangga dengan membuat suatu daftar yang memuat semua kebutuhan dan harus disesuaikan dengan penghasilan. Dari daftar kebutuhan tersebut kita membuat rangking kebutuhan mana yang paling mendesak dan itulah yang akan kita penuhi lebih dahulu. Sehingga kita dapat memanfaatkan alat pemuas secara cermat dan alat pemuas itu benar – benar dapat memenuhi kebutuhan kita.
Kebutuhan adalah suatu keinginan terhadap suatu barang atau jasa yang menuntut adanya pemenuhan, apabila tidak dipenuhi maka akan mempengaruhi kehidupan. Contoh, bagi mereka yang lapar menuntut untuk dipenuhi makan, begitu juga mereka yang haus harus segera minum. Apabila kebutuhan ini tidak dipenuhi, maka akan berakibat pada kelangsungan hidup orang tersebut.
Unruk mengetahui lebih jelas tentang kebutuhan manusia sebaiknya kita perlu mengetahui macam – macam kebutuhan :
a.      Kebutuhan Menurut Intensitasnya atau Tingkatannya.
1.      Kebutuhan Primer. Atau Kebutuhan Pokok.
Kebutuhan Primer atau Kebutuhan Pokok adalah kebutuhan yang harus dipenuhi karena bila tidak dipenuhi akan mempengaruhi kelangsungan hidup. Adapun yang termasuk kebutuhan primer antara lain :
a.       Kebutuhan akan makan, kebutuhan ini bila tidak terpenuhi maka manusia tidak bisa hidup.
b.      Kebutuhan Pakaian, kebutuhan ini harus dipenuhi karena manusia perlu bersosialisasi dengan sesame, dan apabila tidak dipenuhi maka akan mengalami kesulitan dalam pergaulan.
c.       Perumahan merupakan kebutuhan tempat untuk berteduh, istirahat dan melepas lelah sehingga kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi.
2.      Kebutuhan Sekunder (Tambahan).
Kebutuhan Sekunder (Tambahan) adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan sekunder merupakan pelengkap dari kebutuhan primer. Tidak terpenuhinya kebutuhan ini tidak mengganggu kelangsungan hidup. Kebutuhan sekunder antara lain : Perabotan Rumah Tangga, lemari, arloji, Radio dan sabun, dll.
3.      Kebutuhan Tersier atau Kebutuhan Barang Mewah.
Kebutuhan Tersier atau Kebutuhan Barang Mewah adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Kebutuhan ini tidak mutlak harus dipenuhi tetapi disesuaikan dengan kondisi keuangan dari masing – masing orang. Biasanya kebutuhan ini berhubungan dengan harga diri orang tersebut, apabila seseorang mampu memiliki barang – barang mewah. Pada saat ini sulit menemukan mana barang mewah dan mana yang bukan, karena tergantung dari tingkat kekayaan yang dimiliki masing – masing orang.
b.      Kebutuhan Menurut Sifat.
1.      Kebutuhan Jasmani.
Kebutuhan Jasmani adalah kebutuhan yang bersifat memberi kepuasan pada badan atau jasmani. Kebutuhan ini bersifat materi. Contoh kebutuhan ini antara lain kebutuhan akan makan, obat bagi yang sakit, minuman, kesehatan dan olah raga.
2.      Kebutuhan Rohani.
Kebutuhan Rohani adalah kebutuhan yang dirasakan untuk kepentingan jiwa manusia. Apabila kebutuhan ini terpenuhi akan merasa puas, aman dan tenang. Contoh kebutuhan rohani antara lain kebutuhan akan rekreasi, agama, nonton TV, baca buku, pendidikan.
c.       Kebutuhan Menurut Waktu penggunaannya.
1.      Kebutuhan Sekarang.
Kebutuhan Sekarang adalah kebutuhan manusia yang harus segera dipenuhi pada saat dibutuhkan. Apabila pemenuhan kebutuhan ini tidak dilakukan dengan segera akan berakibat tidak baik terhadap kelangsungan hidupnya. Yang termasuk kebutuhan ini antara lain :
a.       Makanan sangat dibutuhkan oleh orang yang kelaparan dan ini harus segera dipenuhi karena orang bisa mati kelaparan.
b.      Minuman sangat dibutuhkan bagi orang yang kehausan dan ini harus segera dipenuhi karena orang bisa mati kehausan / dehidrasi.
c.       Obat sangat dibutuhkan bagi orang yang sakit. Kebutuhan ini tidak bisa ditunda karena akan berakibat fatal.
2.      Kebutuhan Masa Yang Akan Datang.
Kebutuhan Masa Yang Akan Datang adalah kebutuhan manusia yang pemenuhannya dapat ditangguhkan pada masa yang akan dating. Pemenuhan kebutuhan ini dapat dipersiapkan dari sekarang. Contohnya, saat ini seseorang bekerja untuk memperoleh uang tapi tidak lupa menyisihkan sebagian uangnya untuk memenuhi kebutuhan yang akan dating. Uang tabungan ini bisa digunakan untuk pendidikan di masa depan bagi anak – anaknya.
d.      Kebutuhan Menurut Subjek.
1.      Kebutuhan Individual.
Kebutuhan Individual adalah kebutuhan yang berhubungan langsung dengan perorangan. Kebutuhan ini dirasakan oleh diri pribadi seseorang dan pemenuhannya di lakukan secara individu. Tentu saja kebutuhan ini tidak sama orang yang satu dengan yang lainnya. Contoh kebutuhan ini seperti makan, minum, mobil, sepatu, dan kaca mata. Kebutuhan tergantung dari keinginan masing- masing.
2.      Kebutuhan Kelompok atau Kolektif.
Kebutuhan Kelompok atau Kolektif adalah kebutuhan yang di rasakan oleh sekelompok orang secara bersama- sama dan pemenuhannya juga dilakukan secara bersama- sama. Contoh kebutuhan ini antara lain : kebutuhan akan jalan, jembatan, sekolah, pasar, dan lapangan.
Kebutuhan manusia yang satu dengan yang lain berbeda ragam dan jumlahnya. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor – faktor yang mempengaruhinya.Faktor – faktor tersebut, antara lain :
a.       Jenis Kelamin.
b.      Tingkat Pendidikan.
c.       Lingkungan Tempat Tinggal.
d.      Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
e.       Tingkat Pendapatan.
f.       Status Sosial.
g.      Perbedaan Selera.
Untuk bisa melangsungkan kehidupannya dan memperoleh kemakmuran, orang harus mampu mengimpangi kebutuhan dengan alat pemenuhan yang ada juga perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara terus menerus.
Alat pemenuhan kebutuhan manusia banyak sekali macamnya, ada yang berupa barang dan jasa. Ada yang berwujud da nada yang tidak berwujud, dsb.Banyaknya alat pemenuhan kebutuhan itu agar mudah mengingatnya, maka perlu diklasifikasikan sebagai berikut :
a.       Alat Pemenuhan Kebutuhan Menurut Kelangkaannya atau Cara Memperolehnya.
1.      Barang Ekonomis.
Barang Ekonomis adalah semua barang yang keberadaannya terbatas sehingga untuk memperolehnya perlu pengorbanan baik materiil maupun fisik. Contoh barang ekonomis adalah Sepatu dan air minum.
2.      Barang Bebas.
Barang Bebas adalah barang yang jumlahnya banyak sehingga untuk memperolehnya tidak perlu pengorbanan. Misalnya Sinar Matahari, Udara, air.
b.      Alat Pemenuhan Kebutuhan Menurut Hubungannya dengan Barang Lain.
1.      Barang Substitusi.
Barang Substitusi adalah barang yang dalam penggunaannya saling dapat menggantikan dengan barang lain dengan syarat barang tersebut memiliki kegunaan yang sama. Contohnya : nasi bisa diganti fungsinya dengan singkong. Gula merah bisa digantikan fungsinya dengan gula putih.
2.      Barang Komplementer.
Barang Komplementer adalah barang yang penggunaannya dapat melengkapi satu sama lain, karena bila tidak salah satu maka barang tersebut kurang bermanfaat atau bahkan tidak bermanfaat sama sekali. Contohnya : motor tidak akan jalan kalau tidak ada bensin. Kompor tidak akan menyala kalau tidak ada gas atau minyak tanah.
c.       Alat Pemenuhan Kebutuhan Menurut Tujuan Penggunaannya.
1.      Barang Produksi (Barang Modal).
Barang Produksi atau Barang Modal karena barang ini tidak dapat langsung memenuhi kebutuhan manusia, tetapi melalui proses dahulu baru dapat digunakannya. Barang ini dapat menghasilkan barang lain. Contohnya : Lahan, Mesin dan gedung.
2.      Barang Konsumsi.
Barang Konsumsi adalah barang – barang yang dapat digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang ini banyak ragamnya tergantung dari masing – masing individu yang menginginkan. Dalam kehidupan sehari – hari, barang Konsumsi disebut juga barang Jadi atau siap pakai karena telah melalui proses produksi dan siap dipasarkan. Contohnya buku tulis dan alat tulis.
d.      Alat Pemenuhan Kebutuhan Menurut Proses Pembuatannya.
1.      Barang Mentah.  
Barang Mentah adalah barang yang belum dapat Digunakan untuk memenuhi kebutuhan tetapi harus melalui proses produksi terlebih dahulu. Contohnya padi belum bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan karena masih berupa barang mentah dan harus melalui proses dahulu. Begitu juga dengan kayu belum bisa digunakan bila belum dibentuk dulu menjadi perabot.
2.      Barang Setengah Jadi.
Barang Setengah jadi adalah barang atau alat pemuas kebutuhan yang masih dalam proses produksi. Contohnya benang sebelum dibuat kain, tepung sebelum dibuat kue.
3.      Barang Jadi.
Barang Jadi adalah barang atau alat pemuas kebutuhan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contohnya nasi, kue, lat tulis, baju, celana, buku, pensil, meja, kursi.
3.      Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi.
Kekuatan yang ada dalam diri manusia untuk melakukan tindakan atau kegiatan di sebut Motif. Dalam tindakan ekonomis yang dilakukan manusia, motif tersebut berasal dari diri sendiri dan berasal dari luar diri manusia atau pengaruh dari orang manusia.
Manusia melakukan berbagai macam tindakan agar semua kebutuhannya terpenuhi dan dapat mencapai kemakmuran. Segala kegiatan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya disebut dengan tindakan ekonomis atau perbuatan ekonomis. Tujuan dari tindakan ekonomis adalah untuk mengendalikan agar pengeluaran tidak melebihi pendapatan.
Tindakan ekonomi manusia dilakukan dalam kegiatan ekonomi. Tindakan ekonomis dilakukan setiap orang harus dengan penuh tanggung jawab, kejujuran dan santun. Kegiatan ekonomis manusia harus rasional agar mendapatkan hasil yang maksimal. Kegiatan yang rasional adalah kegiatan dilakukan dengan pikiran dan akal yang sehat.
Keinginan atau alas an yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi disebut Motif Ekonomi. Tindakan manusia selalu didorong oleh suatu keinginan. Keinginan atau motif yang mendorong manusia melakukan kegiatan ekonomi ada bermacam – macam.
Motif ekonomi dapat dibedakan menjadi 4 macam, antara lain :
a.       Motif untuk Memenuhi Kebutuhan.
b.      Motif Berbuat Sosial.
c.       Motif untuk Mendapatkan Penghargaan.
d.      Motif untuk memperoleh kekuasaan.
Kegiatan ekonomi meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Bagi pelaku produksi, tindakan yang dilakukan harus menggunakan bahan baku yang bagus, tenaga kerja yang terampil, mesin sehingga dalam melakukan proses produksi dapat efisien dan barang hasil produksinya berkualitas. Bagi distributor, berusaha agar barang yang disalurkan tepat sasaran. Bagi konsumen dapat memenuhi kebutuhan dengan cara membeli barang dengan harga yang sesuai dan kualitas bagus.
Dibawah ini ada beberapa pengertian prinsip ekonomi pada umumnya, diantaranya :
1.      Prinsip ekonomi adalah usaha untuk mendapatkan hasil tertentu dengan pengorbanan yang sekecil mungkin
2.      Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan yang kita keluarkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan diharapkan
3.      Prinsip ekonomi adalah berusaha dengan alat yang tersedia untuk memperoleh hasil yang maksimal.
4.      Prinsip ekonomi adalah dasar berfikir manusia yang digunakan untuk melakukan tindakan ekonomi.
Bahkan dalam dunia usaha, prinsip ekonomi berhubungan dengan sebutan efisien dan efektif.
a.       Efisien artinya kegiatan yang dilakukan tepat untuk mencapai target tertentu
b.      Efektif artinya apa yang dilaksanakan benar.
Prinsip ekonomi baik sekali digunakan dalam segala kegiatan ekonomi, baik kegiatan produksi, distribusi maupun konsumsi.
Orang akan menerapkan prinsip ekonomi dalam kegiatan sehari – hari. Sebagai contoh seseorang akan membeli sepatu pada took A dengan harga Rp. 150 ribu, pada took B harga sepatu Rp. 149 ribu dan pada toko C harga sepatu dengan kualitas sama Rp. 149.500. berdasarkan prinsip ekonomi, tentu orang tersebut akan membeli pada took B yang harganya lebih murah dan kualitas sama. Orang yang berpedoman pada prinsip ekonomi selalu melakukan pertimbangan – pertimbangan sehingga pengorbanan kita dapat memperoleh hasil yang maksimal.
Prinsip ekonomi dapat diterapkan dalam kegiatan ekonomi. Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan – kegiatan ekonomi tentu dengan tujuan yang berbeda. Di bawah ini contoh penerapan dalam kegiatan Ekonomi, diantaranya :
1.      Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi, antara lain :
a.       Menggunakan bahan mentah atau bahan baku dengan mutu baik.
b.      Mendirikan tempat perusahaan yang dekat dengan bahan mentah / bahan baku.
c.       Menggunakan tenaga kerja dengan upah murah.
d.      Harus selalu hemat dalam biaya produksi
2.      Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi, antara lain :
a.       Menyalurkan barang dengan prinsip tepat sasaran, tepat waktu dan tepat tempat.
b.      Menempatkan perusahaan di antara produsen dan konsumen
c.       Memberikan layanan dengan baik
d.      Menggunakan sarana distribusi yang murah.
3.      Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan konsumsi, antara lain :
a.       Membeli barang dengan memilih terlebih dahulu.
b.      Memilih barang yang kualitas bagus.
c.       Membeli barang yang sesuai dengan yang direncanakan
d.      Setiap awal bulan membuat daftar kebutuhan berdasar skala prioritas.
Penerapan Prinsip ekonomi sangat penting apalagi di era globalisasi, semua barang secara bebas masuk dan keluar dari dalam negeri. Pada saat seperti ini produsen dituntut dapat menghasilkan barang yang berkualitas dengan harga yang bersaing. Tugas produsen ini sangat berat, tetapi harus tetap dilaksanakan agar barang hasil produksinya dapat terjual. Begitu juga distributor harus melakukan penyaluran dengan efektif dan efisien. Sebaiknya distributor menggunakan saluran distribusi yang tepat.
B.     Kegiatan Ekonomi.
1.      Kegiatan Produksi.
Pengertian Produksi bukan hanya sekedar menghasilkan barang, tetapi ada pengertian lain yang lebih luas. Contoh pengertian produksi yang lain, pabrik tekstil setiap hari mampu menghasilkan kain. Produk yang dihasilkan pabrik tekstil itu sudah dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Bagi industry garmen mengolah kain dibuat menjadi baju. Kegunaan kain itu akan bertambah kalau dibuat menjadi baju. Dari uraian contoh tersebut maka dapat disimpulkan pengertian produksi bukan hanya menghasilkan saja tetapi lebih luas lagi dapat menambah nilai guna suatu barang. Pengertian produksi adalah kegiatan menghasilkan barang / jasa atau kegiatan menambah nilai guna barang / jasa.
Berdasarkan pengertian produksi tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai guna suatu barang akan bertambah bila barang tersebut diolah lagi dan menghasilkan barang lain. Setiap barang memiliki nilai guna (utilitas) yang berbeda. Perbedaan nilai guna tersebut dapat dilihat dari :
a.      Nilai Guna Bentuk (Form Utility).
Suatu barang akan memiliki nilai guna apabila telah mengalami perubahan bentuk.
Contohnya ; kacang kedelai akan memiliki nilai guna lebih tinggi apabila dirubah atau diolah menjadi tahu atau tempe. Perubahan nilai guna tersebut akan mempengaruhi harga dan manfaat barang tersebut. Harga dan manfaat dari tahu atau tempe lebih tinggi dibandingkan dengan kacang kedelai.
b.      Nilai Guna Tempat (Place Utility).
Nilai guna suatu barang akan lebih tinggi karena perbedaan tempat.
Misalnya : Pasir akan bertambah nilai gunanya kalau dibawa ke toko bangunan.
c.       Nilai Guna Waktu (Time Utility).
Nilai guna suatu barang akan bertambah kalau barang tersebut digunakan pada saat yang tepat.
Misalnya : Jaket digunakan pada saat kita kedinginan. Paying digunakan pada saat hujan dan panas. Nilai guna suatu barang tersebut akan bertambah kalau kita menggunakan pada saat kita membutuhkan.
d.      Nilai Guna Kepemilikan (Ownership Utility).
Nilai guna barang akan bertambah apabila barang tersebut telah berpindah kepemilikannya.
Misalnya : Sepatu di took belum memiliki nilai guna dan akan memiliki nilai guna kalau sepatu tersebut di beli oleh seseorang dan kemudian dipakainya. Nilai guna barang bukan hanya ditentukan oleh kepemilikan saja, akan tetapi dapat juga dilihat dari siapa yang memiliki. Seorang pemilik restoran akan lebih baik apabila memiliki juru masak yang terkenal.
Orang atau lembaga yang menghasilkan barang atau menambah kegunaan barang disebut produsen. Produsen adalah oranng yang melakukan kegiatan produksi. Untuk melakukan produksi, seorang produsen harus ingat tentang tiga hal, yaitu :
a.      What.
Barang – barang apa saja yang akan dihasilkan dan bahan – bahannya apa saja. Ini berhubungan dengan tujuan dari produksi itu. Tujuan produksi untuk menghasilkan barang produksi atau barang konsumsi.
b.      How.
Bagaimana memilih faktor – faktor produksi untuk memproduksi barang harus dipikirkan oleh seorang produsen karena ini menyangkut tenaga kerja, modal dan bahan baku dengan tujuan memproduksi barang / jasa yang berkualitas dan harga jual murah.
c.       Whom.
Kepada siapa barang produksi tersebut didistribusikan ?. permasalahan yang ditimbulkan bukan sekedar bisa menghasilkan barang akan tetapi barang dihasilkan harus diterima oleh masyarakat. untuk itu seorang pengusaha perlu mengadakan promosi agar barang hasil produksi dikenal dan dikenal dan disukai oleh masyarakat.
Produsen menghasilkan barang dengan tujuan antara lain :
a.       Memenuhi kebutuhan konsumen.
b.      Memperoleh keuntungan.
c.       Menjaga kontinuitas barang / jasa.
Zaman dahulu nenek moyang kita untuk memenuhi kebutuhan dengan berburu dan meramu (Food Gathering). Kegiatan ini cukup dengan segala sesuatu yang telah disediakan oleh alam dan tenaga kerja mereka. Setelah mereka hidup menetap dan bercocok tanam mereka mulai membuat alat – alat sederhana seperti panah, tombak, kapak, jarring dll. Alat – alat yang mereka gunakan sebagai modal untuk menghasilkan barang – barang kebutuhan mereka. Modal yang mereka gunakan merupakan hasil dari alam dengan tenaga kerja mereka sendiri. Pada saat ini untuk menghasilkan barang tidak cukup hanya alam, tenaga kerja dan modal saja, tetapi perlu juga keahlian agar produksi bisa efektif dan efisien.
Produksi memerlukan faktor – faktor produksi atau sumber daya ekonomi. Faktor produksi dapat dibedakan menjadi 4 faktor produksi, yaitu :
a.      Faktor Produksi Alam.
b.      Faktor Produksi Tenaga Kerja.
c.       Faktor Produksi Modal.
d.      Kewirausahaan.
Faktor alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli, karena dengan dua faktor tersebut manusia sudah dapat menghasilkan barang. Faktor modal dan kewirausahaan disebut faktor produksi turunan karena faktor ini sebagai hasil dari faktor produksi asli. Keempat faktor ini akan menentukan berhasil tidaknya kegiatan produksi.
Di bawah ini akan dijelaskan masing – masing faktor produksi.
a.      Faktor Produksi Alam.
Faktor Produksi Alamadalah faktor produksi yang disediakan oleh alam sebagai bahan mentah atau bahan baku produksi.
1.      Tanah sebagai sumber daya alam dan manusia dapat menggunakan untuk lahan pertanian, pabrik, perkebunan, peternakan, tempat untuk usaha dsb.
2.      Hutan dapat menghasilkan bahan mentah kayu.
3.      Barang – barang tambang, seperti emas, bijih besi, minyak bumi dan gas alam.
4.      Air dapat digunakan untuk pengairan atau bahan baku lainnya.
b.      Faktor Produksi Tenaga Kerja.
Tenaga Kerja adalah sumber daya manusia yang dapat digunakan kemampuannya untuk proses produksi.Tenaga kerja dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
1.      Tenaga Kerja Terdidik (Skilled Labour).
Tenaga kerja yang menempuh pendidikan formal. Contohnya dokter, guru dan konsultan.
2.      Tenaga Kerja Terlatih (Trained Labour).
Tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang terlatih, seperti montir, sopir dan penjahit.
3.      Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih.
Tenaga kerja yang tidak punya keterampilan, seperti tukang sapu, tukang sampah, dan kuli bangunan.
c.       Faktor Produksi Modal.
Modal adalah segala hasil produksi yang dibuat manusia dengan tujuan untuk menghasilkan barang – barang atau jasa – jasa lain. Modal tidak hanya berupa uang, tetapi bisa juga berupa barang.
Contoh modal : gedung, mesin, bahan mentah atau bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
d.      Faktor Kewirausahaan.
Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang atau beberapa orang untuk menyatukan semua faktor produksi agar dapat menghasilkan barang tertentu. Faktor produksi ini merupakan kemampuan menjalankan suatu perusahaan sehingga perusahaan tersebut dapat berjalan secara efisien dan menguntungkan. Kewirausahan sangat besar peranannya dan sebagai penentu dalam pelaksanaan serta hasil yang ingin dicapainya.

2.      Kegiatan Distribusi.
Barang hasil produksi tidak mempunyai nilai guna kalau tidak sampai ke tangan konsumen. Misalnya, tas yang dihasilkan pabrik tidak akan sampai ke konsumen kalau tidak ada yang menyalurkan ke konsumen, baik secara perorangan maupun oleh suatu lembaga. Sebagus apapun barang hasil produksi tidak ada gunanya kalau barang tersebut tidak dapat dinikmati konsumen. Hasil produksi akan sampai ke konsumen dengan kegiatan yang disebut distribusi. Kegiatan distribusi adalah kegiatan untuk menyalurkan barang / jasa dari produsen kepada konsumen. Selain pengertian tersebut distribusi juga merupakan usaha untuk menambah nilai guna barang / jasa.
Siapa yang melakukan kegiatan distribusi ?. kegiatan distribusi bisa dilakukan oleh perorangan atau lembaga distribusi (perantara). Lembaga atau perorangan yang melakukan distribusi disebut distributor.Tujuan distribusi antara lain sebagai berikut :
a.       Menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.
b.      Agar hasil produksi lebih berguna bagi masyarakat.
c.       Kebutuhan masyarakat akan barang / jasa terpenuhi.
d.      Agar kontinuitas produksi terjamin.
Untuk mencapai tujuan distribusi, ada beberapa cara yang dilakukan agar barang sampai kepada konsumen. Cara tersebut antara lain sebagai berikut :
a.      Distribusi Langsung
Distribusi barang / jasa tanpa melalui perantara sehingga penyaluran langsung dari produsen kepada konsumen.
Contoh : Pedagang sate langsung menjual barang kepada konsumen.
b.      Distribusi Semi Langsung.
System distribusi dari produsen kepada konsumen melalui pedagang perantara yang merupakan bagian dari produsen.
Contohnya : Pabrik tekstil menyalurkan kainnya melalui penyalur khusus.
c.       Distribusi Tidak Langsung.
System distribusi dari produsen kepada konsumen melalui agen, grosir, pedagang kecil yang bertindak sebagai pedagang perantara.
3.      Kegiatan Konsumsi.
Manusia setiap hari melakukan kegiatan konsumsi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan yang dilakukan manusia tergantung dari tujuan masing – masing individu. Kegiatan tersebut akan terus dilakukan oleh karena kebutuhan manusia semakin bertambah dengan dihadapkan pada alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas. Kegiatan pokok ekonomi produksi dilakukan oleh produsen dalam rangka menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen. Konsumen sebagai pemakai barang hasil produksi. Dari ketiga pelaku kegiatan ekonomi yaitu produsen, distributor dan konsumen saling ketergantungan satu sama lain. Tidak mungkin hanya produsen saja tanpa ada konsumen. Begitu juga konsumen tidak akan memperoleh barang yang dibutuhkan tanpa ada distributor.
Pengertian Konsumsi adalah setiap kegiatan memakai, menggunakan atau menghabiskan kegunaan setiap barang baik secara berangsur – angsur. Contohnya antara lain : buku pelajaran, tas, baju seragam, sepeda, mobil, barang lain yang digunakan langsung habis contohnya, makanan dan minuman.
Setiap manusia menggunakan barang tentu saja ada tujuannya yaitu untuk memenuhi kebutuhan demi menjaga kelangsungan hidupnya. Sejalan dengan kemajuan peradaban hidup manusia, maka kebutuhan manusia semakin hari semakin bertambah banyak dan beraneka ragam. Untuk itu manusia selalu bekerja untuk mendapat penghasilan. Semakin besar penghasilannya makan semakin besar pula pengeluarannya. Siapa saja yang melakukan kegiatan konsumsi ?. di dalam ilmu ekonomi, pelaku konsumsi dapat dikelompokkan antara lain : Rumah tangga keluarga, rumah tangga perusahaan dan rumah tangga Negara.
Kegiatan ekonomi dapat dilakukan oleh rumah tangga keluarga, rumah tangga perusahaan dan rumah tangga Negara. Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh setiap rumah tangga berbeda – beda, baik dilihat dari jumlah maupun ragamnya.
a.      Kegiatan Ekonomi Rumah Tangga Keluarga.
Rumah tangga keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu dan anak – anaknya. Keluarga adalah sekelompok orang yang dipersatukan oleh pertalian darah. Keluarga ini merupakan sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah sebagai unit terkecil dalam suatu masyarakat. keluarga merupakan kelompok yang sering melakukan kegiatan konsumsi. Setiap anggota keluarga mempunyai kebutuhan yang berbeda baik dilihat dari jumlah maupun ragamnya. Contoh kebutuhan anggota keluarga bisa berupa makanan dan pakaian, sedangkan kebutuhan keluarga adalah rumah, listrik ataupun telepon.
Tingkat konsumsi suatu keluarga dapat berbeda dengan keluarga lainnya. Perbedaan ini dipengaruhi faktor : pendapatan, jumlah anggota keluarga, gaya hidup, latar belakang pendidikan atau lingkungan tempat tinggal. Setiap rumah tangga berupaya sedemikian rupa dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan. Setiap rumah tangga sebaiknya selalu menyelaraskan antara tingkat pendapatan dengan tingkat pengeluaran. Rumah tangga keluarga sebaiknya membuat perencanaan pengeluaran dengan menyusun anggaran pendapatan dan belanja keluarga agar tidak terjadi kekurangan pembiayaan.
b.      Kegiatan Ekonomi Rumah Tangga Perusahaan.
Perusahaan merupakan tempat berlangsungnya proses produksi. Pada saat memproduksi barang, perusahaan ini memerlukan bahan baku, tenaga kerja dan modal. Pada saat perusahaan ingin menghasilkan barang atau jasa, maka perusahaan menentukan bahan baku, mesin dan jasa tenaga kerja. Perusahaan dalam hal ini bukan hanya melakukan kegiatan produksi, akan tetapi juga menggunakan bahan baku, tenaga kerja dan modal dalam proses produksi. Dalam melakukan kegiatan produksi untuk menghasilkan barang atau jasa, perusahaan harus menurunkan pengeluaran biaya produksi. Apabila biaya produksi dapat diperkecil, maka biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut rendah sehingga berakibat pada harga barang menjadi murah. Apabila perusahaan tidak mampu menurunkan biaya produksi, maka harga barang menjadi mahal.
Perusahaan dapat menekan biaya produksi dengan membeli atau menggunakan bahan baku yang murah, menggunakan tenaga kerja yang terampil atau dapat juga menggunakan teknologi yang tinggi sehingga dapat menghasilkan barang dalam jumlah banyak dengan kualitas yang baik.
c.       Kegiatan Ekonomi Negara.
Pada dasarnya sama dengan perusahaan, Negara bertindak sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen. Tujuan konsumsi Negara berbeda dengan rumah tangga keluarga dan perusahaan. Konsumsi Negara bertujuan untuk memenuhi atau melayani kebutuhan masyarakat. biaya yang digunakan untuk konsumsi Negara berasal dari masyarakat. Negara setiap akhir tahun membuat rancangan anggaran dan belanja Negara yang nantinya harus disetujui oleh DPR. Hal ini dilakukan agar pengeluaran pemerintah dapat sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat.