Selasa, 20 Oktober 2020

Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial

Materi : Bentuk - bentuk interaksi sosial

Kelas: 7 A,B,C

Hari/Tanggal : Rabu,21 Oktober 2020

Assalmualaikum anak anak bapak yang sholeh dan sholehah. Silahkan kalian baca bismillah sebelum belajar kita mulai, selanjutnya rangkumlah materi dibawah ini lalu hasilnya difoto dan sertakan foto kalian saat sedang mengerjakan tugas ini dan kirim ke wa bapak. Jangan lupa juga untuk mengisi kolom komentar pada blog bpk ini. Selamat belajar!!

Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial.

Tahukah kamu? Bentuk interaksi sosial antar manusia ada banyak macamnya, lo.

Bentuk interaksi sosial ini ada karena manusia mengalami berbagai proses sosial, teman-teman.

Bentuk interaksi sosial ini bisa terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu asosiatif dan disasosiatif.

Kira-kira apa saja bentuk-bentuk interaksi sosial asosiatif dan disosiatif yang dilakukan antar manusia, ya? Cari tahu penjelasannya, yuk!

Interaksi Sosial Asosiatif

Proses interaksi sosial asosiatif ini penting untuk membaurnya masyarakat dan kemajuan masyarakat.

Proses sosial ini adalah bentuk interaksi sosial yang mengarah pada kerja sama yang harmonis, teman-teman.

Yang termasuk interaksi sosial asosiatif adalah:

1. Kerja Sama

Kerja sama adalah usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

Kerja sama biasanya berawal dari kesamaan pandangan.

Kerja sama ada yang dilakukan secara spontan, langsung, kontrak, dan tradisional.

2. Akomodasi

Akomodasi adalah proses penyesuaian diri oarng perorang atau kelompok-kelompok manusia yang semula saling bertentangan.

Akomodasi ini dilakukan sebagai upaya mengatasi ketegangan antara pihak yang bertentangan, teman-teman.

Tujuan dari akomodasi ini adalah agar tercipta keseimbangan interaksi sosial terkait norma dan nilai dalam masyarakat.

Akomodasi ini ada delapan bentuknya, yaitu coercion (pemaksaan), kompromi, arbitrasi, mediasi,  konsiliasi, toleransi, stalemate (kekuatan seimbang), dan ajudikasi.

3. Asimilasi

Asimilasi adalah proses sosial yang ditandai usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan antara orang-perorangan atau kelompok manusia.

Proses asimilasi meliputi usaha untuk meningkatkan kesatuan tindakan, sikap, dan proses mental, dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.

Faktor yang mempermudah asimilasi antara lain toleransi, kesempatan seimbang, saling menghargai, sikap terbuka dari golongan yang berkuasa, hingga persamaan unsur budaya.

Tapi ada juga faktor yang menghambat asimilasi, nih, misalnya hidup suatu golongan yang terisolasi, kurang pengetahuan tentang budaya,takut terhadap budaya yang dihadapi, perbedaan ciri tubuh, dan kelompok minortas mengalami gangguan dari yang berkuasa.

4. Akulturasi

Akulturasi ini timbul bila kelompok manusia kebudayaan tertentu berhadapan dengan unsur kebudayaan asing.

Kemudian, unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya kebudayaan itu sendiri.

Interaksi Sosial Disosiatif

Proses interaksi sosial disosiatif adalah keadaan sosial yang tidak harmonis, akibat adanya pertentangan antar anggota masyarakat.

Pertentangan itu bisa ditimbulkan oleh ketidaktertiban sosial yang terjadi dalam masyarakat.

O iya, meskipun proses ini menghambat perkembangan masyarakat, tapi kalau tidak ada interaksi sosial disosiatif juga bisa menyebabkan masyarakat tidak maju.

Yang termasuk interaksi sosial disasosiatif adalah:

1. Persaingan

Persaingan adalah proses sosial ketika ada dua pihak atau lebih yang saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.

Persaingan terjadi bila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya terbatas, atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum.

Baca Juga: 5 Negara Ini Disebut Negara Paling Damai, Ini Dia Alasannya

2. Kontravensi

Kontravensi adalah proses sosial yang ditandai ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan, yang tidak diugkapkan secara terbuka.

Penyebabnya karena ada perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dengan kalangan lain dalam masyarakat, atau dengan pendirian masyarakat.

Kontravensi dibagi menjadi kontravensi umum, sederhana, intensif, rahasia, dan taktis.

3. Pertikaian

Pertikaian ini adalan bentuk lanjut konntravensi. Dalam pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka.

Ini bisa terjadi karena perbedaan antara kalangan tertentu dalam masyarakat semakin tajam.

4. Konflik

Konflik secara umum sering terjadi dalam masyarakat.

Konflik ini adalah proses sosial di mana orang-perorangan atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuan dengan jalan menentang pihak lawan, yang disertai ancaman atau kekerasan

Selasa, 06 Oktober 2020

Interaksi Sosial (7A,7B,7C).

 Materi : interaksi sosial.

Kelas: 7A,7B,7C.

Hari/tanggal: Rabu,7 Oktober 2020.

Asslmualaikum. Slmt pagi anak2 bpk yg sholeh dan sholehah. Mari kita awali pembelajaran hari ini dgn membaca bismillahirohmanirrohim.

Selanjutnya silahkan kalian rangkum materi dibawah ini, lalu hasilnya difoto dan kirim ke wa bapak. Sertakan juga foto saat sedang mengerjakn.

Dan jangan lupa beri komentar pada blog bpk.

Selamat belajar...!!!

Interaksi sosial: pengertian,ciri dan syarat terjadinya.


Sebagai mahkluk sosial, kita semua pasti tidak terlepas dari yang namanya interaksi dengan manusia lainnya bukan? Baik itu saat berada di rumah, di sekolah, ataupun di lingkungan sekitarnya. Pada dasarnya, ini adalah hal yang wajar, mengingat manusia sendiri memang membutuhkan peran manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk sekedar bertukar pikiran, misalnya. Singkat kata, Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Disini, hal itu diwujudkan dalam aksi dan reaksi.

Interaksi Sosial Menurut Para Ahli

Prof. Dr. Soerjono Soekamtomendefinisikan interaksi sosial sebagai kunci rotasi semua kehidupan sosial. Dimana dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial. Karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan–kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.

Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antar individu, antara individu dengan kelompok maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.

Pendapat lain mengatakan bahwa interaksi sosial adalah proses tindakan yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan proses respon terhadap tindakan orang lain tersebut (Philip Selznic dan Leonard Broom).

Ciri Interaksi sosial:

Jumlah pelaku sosial dua orang atau lebih
Sebagaimana ia dipanggil, interaksi, artinya proses ini hanya dapat terjadi ketika terdapat dua orang atau lebih yang melakukan hubungan timbal balik atau aksi reaksi.

Terjalin komunikasi dengan simbol dan lambang 
Ciri kedua ini berkaitan dengan cara komunikasi antar dua orang atau lebih tersebut dilakukan. Baik itu dengan cara lisan, isyarat, dan gestur tubuh.

Ada dimensi waktu
Artinya kita bisa menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung. Apakah interaksi sosial itu pernah terjadi di masa lalu, masa kini, ataupun pada masa yang akan datang.

Ada tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai
Artinya interaksi tidak dilakukan tidak alasan. Ada tujuan tertentu yang ingin dicapai para pelaku ketika melakukan interaksi sosial.

Syarat Interaksi sosial

Menurut John Lewis Gillin, proses interaksi sosial hanya dapat terjadi jika memenuhi dua syarat, yaitu adanya komunikasi dan kontak sosial.

Kontak sosial

disini dapat diartikan sebagai hubungan yang terjalin antara dua orang atau lebih baik secara fisik maupun non fisik, dan secara langsung maupun tak langsung.

Proses kontak sosial dapat dibedakan menjadi dua jenis:

1.Kontak Sosial Primer atau kontak sosial langsung, yakni hubungan timbal balik antar individu atau antar kelompok masyarakat yang terjadi dengan cara tatap muka (fisik). Sebagai contoh, berjabat tangan, berbicara.

2. Kontak Sosial Sekunder atau kontak sosial tidak langsung adalah hubungan timbal balik antar individu atau antar kelompok yang dilakukan dengan bantuan perantara. Misalnya, berkomunikasi melalui telepon, chatting, atau mengirim pesan melalui orang lain.

Komunikasi

Komunikasi merupakan proses informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan dari satu pihak kepada pihak lainnya yang dilakukan untuk saling mempengaruhi satu sama lain. Proses komunikasi tersebut dapat terjadi dengan dua cara, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.

Komunikasi Verbal adalah bentuk komunikasi secara lisan dan tulisan. Sebagai contoh berbicara atau surat-menyurat. Sedangkan Komunikasi Non verbal adalah bentuk komunikasi dengan memakai simbol-simbol, semisal gestur tubuh, atau bahasa isyarat.