Materi : Kegiatan Ekonomi
Kelas : VII B,C.
Hari /Tgl : Jumat, 7 Februari 2020
Pertemuan :9
3. Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi.
Kekuatan yang ada dalam diri manusia untuk melakukan tindakan atau kegiatan di sebut Motif. Dalam tindakan ekonomis yang dilakukan manusia, motif tersebut berasal dari diri sendiri dan berasal dari luar diri manusia atau pengaruh dari orang manusia.
Manusia melakukan berbagai macam tindakan agar semua kebutuhannya terpenuhi dan dapat mencapai kemakmuran. Segala kegiatan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya disebut dengan tindakan ekonomis atau perbuatan ekonomis. Tujuan dari tindakan ekonomis adalah untuk mengendalikan agar pengeluaran tidak melebihi pendapatan.
Tindakan ekonomi manusia dilakukan dalam kegiatan ekonomi. Tindakan ekonomis dilakukan setiap orang harus dengan penuh tanggung jawab, kejujuran dan santun. Kegiatan ekonomis manusia harus rasional agar mendapatkan hasil yang maksimal. Kegiatan yang rasional adalah kegiatan dilakukan dengan pikiran dan akal yang sehat.
Keinginan atau alas an yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi disebut Motif Ekonomi. Tindakan manusia selalu didorong oleh suatu keinginan. Keinginan atau motif yang mendorong manusia melakukan kegiatan ekonomi ada bermacam – macam.
Motif ekonomi dapat dibedakan menjadi 4 macam, antara lain :
a. Motif untuk Memenuhi Kebutuhan.
b. Motif Berbuat Sosial.
c. Motif untuk Mendapatkan Penghargaan.
d. Motif untuk memperoleh kekuasaan.
Kegiatan ekonomi meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Bagi pelaku produksi, tindakan yang dilakukan harus menggunakan bahan baku yang bagus, tenaga kerja yang terampil, mesin sehingga dalam melakukan proses produksi dapat efisien dan barang hasil produksinya berkualitas. Bagi distributor, berusaha agar barang yang disalurkan tepat sasaran. Bagi konsumen dapat memenuhi kebutuhan dengan cara membeli barang dengan harga yang sesuai dan kualitas bagus.
Dibawah ini ada beberapa pengertian prinsip ekonomi pada umumnya, diantaranya :
1. Prinsip ekonomi adalah usaha untuk mendapatkan hasil tertentu dengan pengorbanan yang sekecil mungkin
2. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan yang kita keluarkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan diharapkan
3. Prinsip ekonomi adalah berusaha dengan alat yang tersedia untuk memperoleh hasil yang maksimal.
4. Prinsip ekonomi adalah dasar berfikir manusia yang digunakan untuk melakukan tindakan ekonomi.
Bahkan dalam dunia usaha, prinsip ekonomi berhubungan dengan sebutan efisien dan efektif.
a. Efisien artinya kegiatan yang dilakukan tepat untuk mencapai target tertentu
b. Efektif artinya apa yang dilaksanakan benar.
Prinsip ekonomi baik sekali digunakan dalam segala kegiatan ekonomi, baik kegiatan produksi, distribusi maupun konsumsi.
Orang akan menerapkan prinsip ekonomi dalam kegiatan sehari – hari. Sebagai contoh seseorang akan membeli sepatu pada took A dengan harga Rp. 150 ribu, pada took B harga sepatu Rp. 149 ribu dan pada toko C harga sepatu dengan kualitas sama Rp. 149.500. berdasarkan prinsip ekonomi, tentu orang tersebut akan membeli pada took B yang harganya lebih murah dan kualitas sama. Orang yang berpedoman pada prinsip ekonomi selalu melakukan pertimbangan – pertimbangan sehingga pengorbanan kita dapat memperoleh hasil yang maksimal.
Prinsip ekonomi dapat diterapkan dalam kegiatan ekonomi. Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan – kegiatan ekonomi tentu dengan tujuan yang berbeda. Di bawah ini contoh penerapan dalam kegiatan Ekonomi, diantaranya :
1. Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi, antara lain :
a. Menggunakan bahan mentah atau bahan baku dengan mutu baik.
b. Mendirikan tempat perusahaan yang dekat dengan bahan mentah / bahan baku.
c. Menggunakan tenaga kerja dengan upah murah.
d. Harus selalu hemat dalam biaya produksi
2. Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi, antara lain :
a. Menyalurkan barang dengan prinsip tepat sasaran, tepat waktu dan tepat tempat.
b. Menempatkan perusahaan di antara produsen dan konsumen
c. Memberikan layanan dengan baik
d. Menggunakan sarana distribusi yang murah.
3. Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan konsumsi, antara lain :
a. Membeli barang dengan memilih terlebih dahulu.
b. Memilih barang yang kualitas bagus.
c. Membeli barang yang sesuai dengan yang direncanakan
d. Setiap awal bulan membuat daftar kebutuhan berdasar skala prioritas.
Penerapan Prinsip ekonomi sangat penting apalagi di era globalisasi, semua barang secara bebas masuk dan keluar dari dalam negeri. Pada saat seperti ini produsen dituntut dapat menghasilkan barang yang berkualitas dengan harga yang bersaing. Tugas produsen ini sangat berat, tetapi harus tetap dilaksanakan agar barang hasil produksinya dapat terjual. Begitu juga distributor harus melakukan penyaluran dengan efektif dan efisien. Sebaiknya distributor menggunakan saluran distribusi yang tepat.
B. Kegiatan Ekonomi.
1. Kegiatan Produksi.
Pengertian Produksi bukan hanya sekedar menghasilkan barang, tetapi ada pengertian lain yang lebih luas. Contoh pengertian produksi yang lain, pabrik tekstil setiap hari mampu menghasilkan kain. Produk yang dihasilkan pabrik tekstil itu sudah dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Bagi industry garmen mengolah kain dibuat menjadi baju. Kegunaan kain itu akan bertambah kalau dibuat menjadi baju. Dari uraian contoh tersebut maka dapat disimpulkan pengertian produksi bukan hanya menghasilkan saja tetapi lebih luas lagi dapat menambah nilai guna suatu barang. Pengertian produksi adalah kegiatan menghasilkan barang / jasa atau kegiatan menambah nilai guna barang / jasa.
Berdasarkan pengertian produksi tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai guna suatu barang akan bertambah bila barang tersebut diolah lagi dan menghasilkan barang lain. Setiap barang memiliki nilai guna (utilitas) yang berbeda. Perbedaan nilai guna tersebut dapat dilihat dari :
a. Nilai Guna Bentuk (Form Utility).
Suatu barang akan memiliki nilai guna apabila telah mengalami perubahan bentuk.
Contohnya ; kacang kedelai akan memiliki nilai guna lebih tinggi apabila dirubah atau diolah menjadi tahu atau tempe. Perubahan nilai guna tersebut akan mempengaruhi harga dan manfaat barang tersebut. Harga dan manfaat dari tahu atau tempe lebih tinggi dibandingkan dengan kacang kedelai.
b. Nilai Guna Tempat (Place Utility).
Nilai guna suatu barang akan lebih tinggi karena perbedaan tempat.
Misalnya : Pasir akan bertambah nilai gunanya kalau dibawa ke toko bangunan.
c. Nilai Guna Waktu (Time Utility).
Nilai guna suatu barang akan bertambah kalau barang tersebut digunakan pada saat yang tepat.
Misalnya : Jaket digunakan pada saat kita kedinginan. Paying digunakan pada saat hujan dan panas. Nilai guna suatu barang tersebut akan bertambah kalau kita menggunakan pada saat kita membutuhkan.
d. Nilai Guna Kepemilikan (Ownership Utility).
Nilai guna barang akan bertambah apabila barang tersebut telah berpindah kepemilikannya.
Misalnya : Sepatu di took belum memiliki nilai guna dan akan memiliki nilai guna kalau sepatu tersebut di beli oleh seseorang dan kemudian dipakainya. Nilai guna barang bukan hanya ditentukan oleh kepemilikan saja, akan tetapi dapat juga dilihat dari siapa yang memiliki. Seorang pemilik restoran akan lebih baik apabila memiliki juru masak yang terkenal.
Orang atau lembaga yang menghasilkan barang atau menambah kegunaan barang disebut produsen. Produsen adalah oranng yang melakukan kegiatan produksi. Untuk melakukan produksi, seorang produsen harus ingat tentang tiga hal, yaitu :
a. What.
Barang – barang apa saja yang akan dihasilkan dan bahan – bahannya apa saja. Ini berhubungan dengan tujuan dari produksi itu. Tujuan produksi untuk menghasilkan barang produksi atau barang konsumsi.
b. How.
Bagaimana memilih faktor – faktor produksi untuk memproduksi barang harus dipikirkan oleh seorang produsen karena ini menyangkut tenaga kerja, modal dan bahan baku dengan tujuan memproduksi barang / jasa yang berkualitas dan harga jual murah.
c. Whom.
Kepada siapa barang produksi tersebut didistribusikan ?. permasalahan yang ditimbulkan bukan sekedar bisa menghasilkan barang akan tetapi barang dihasilkan harus diterima oleh masyarakat. untuk itu seorang pengusaha perlu mengadakan promosi agar barang hasil produksi dikenal dan dikenal dan disukai oleh masyarakat.
Produsen menghasilkan barang dengan tujuan antara lain :
a. Memenuhi kebutuhan konsumen.
b. Memperoleh keuntungan.
c. Menjaga kontinuitas barang / jasa.
Zaman dahulu nenek moyang kita untuk memenuhi kebutuhan dengan berburu dan meramu (Food Gathering). Kegiatan ini cukup dengan segala sesuatu yang telah disediakan oleh alam dan tenaga kerja mereka. Setelah mereka hidup menetap dan bercocok tanam mereka mulai membuat alat – alat sederhana seperti panah, tombak, kapak, jarring dll. Alat – alat yang mereka gunakan sebagai modal untuk menghasilkan barang – barang kebutuhan mereka. Modal yang mereka gunakan merupakan hasil dari alam dengan tenaga kerja mereka sendiri. Pada saat ini untuk menghasilkan barang tidak cukup hanya alam, tenaga kerja dan modal saja, tetapi perlu juga keahlian agar produksi bisa efektif dan efisien.
Produksi memerlukan faktor – faktor produksi atau sumber daya ekonomi. Faktor produksi dapat dibedakan menjadi 4 faktor produksi, yaitu :
a. Faktor Produksi Alam.
b. Faktor Produksi Tenaga Kerja.
c. Faktor Produksi Modal.
d. Kewirausahaan.
Faktor alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli, karena dengan dua faktor tersebut manusia sudah dapat menghasilkan barang. Faktor modal dan kewirausahaan disebut faktor produksi turunan karena faktor ini sebagai hasil dari faktor produksi asli. Keempat faktor ini akan menentukan berhasil tidaknya kegiatan produksi.
Di bawah ini akan dijelaskan masing – masing faktor produksi.
a. Faktor Produksi Alam.
Faktor Produksi Alamadalah faktor produksi yang disediakan oleh alam sebagai bahan mentah atau bahan baku produksi.
1. Tanah sebagai sumber daya alam dan manusia dapat menggunakan untuk lahan pertanian, pabrik, perkebunan, peternakan, tempat untuk usaha dsb.
2. Hutan dapat menghasilkan bahan mentah kayu.
3. Barang – barang tambang, seperti emas, bijih besi, minyak bumi dan gas alam.
4. Air dapat digunakan untuk pengairan atau bahan baku lainnya.
b. Faktor Produksi Tenaga Kerja.
Tenaga Kerja adalah sumber daya manusia yang dapat digunakan kemampuannya untuk proses produksi.Tenaga kerja dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
1. Tenaga Kerja Terdidik (Skilled Labour).
Tenaga kerja yang menempuh pendidikan formal. Contohnya dokter, guru dan konsultan.
2. Tenaga Kerja Terlatih (Trained Labour).
Tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang terlatih, seperti montir, sopir dan penjahit.
3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih.
Tenaga kerja yang tidak punya keterampilan, seperti tukang sapu, tukang sampah, dan kuli bangunan.
c. Faktor Produksi Modal.
Modal adalah segala hasil produksi yang dibuat manusia dengan tujuan untuk menghasilkan barang – barang atau jasa – jasa lain. Modal tidak hanya berupa uang, tetapi bisa juga berupa barang.
Contoh modal : gedung, mesin, bahan mentah atau bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
d. Faktor Kewirausahaan.
Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang atau beberapa orang untuk menyatukan semua faktor produksi agar dapat menghasilkan barang tertentu. Faktor produksi ini merupakan kemampuan menjalankan suatu perusahaan sehingga perusahaan tersebut dapat berjalan secara efisien dan menguntungkan. Kewirausahan sangat besar peranannya dan sebagai penentu dalam pelaksanaan serta hasil yang ingin dicapainya.
2. Kegiatan Distribusi.
Barang hasil produksi tidak mempunyai nilai guna kalau tidak sampai ke tangan konsumen. Misalnya, tas yang dihasilkan pabrik tidak akan sampai ke konsumen kalau tidak ada yang menyalurkan ke konsumen, baik secara perorangan maupun oleh suatu lembaga. Sebagus apapun barang hasil produksi tidak ada gunanya kalau barang tersebut tidak dapat dinikmati konsumen. Hasil produksi akan sampai ke konsumen dengan kegiatan yang disebut distribusi. Kegiatan distribusi adalah kegiatan untuk menyalurkan barang / jasa dari produsen kepada konsumen. Selain pengertian tersebut distribusi juga merupakan usaha untuk menambah nilai guna barang / jasa.
Siapa yang melakukan kegiatan distribusi ?. kegiatan distribusi bisa dilakukan oleh perorangan atau lembaga distribusi (perantara). Lembaga atau perorangan yang melakukan distribusi disebut distributor.Tujuan distribusi antara lain sebagai berikut :
a. Menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.
b. Agar hasil produksi lebih berguna bagi masyarakat.
c. Kebutuhan masyarakat akan barang / jasa terpenuhi.
d. Agar kontinuitas produksi terjamin.
Untuk mencapai tujuan distribusi, ada beberapa cara yang dilakukan agar barang sampai kepada konsumen. Cara tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Distribusi Langsung
Distribusi barang / jasa tanpa melalui perantara sehingga penyaluran langsung dari produsen kepada konsumen.
Contoh : Pedagang sate langsung menjual barang kepada konsumen.
b. Distribusi Semi Langsung.
System distribusi dari produsen kepada konsumen melalui pedagang perantara yang merupakan bagian dari produsen.
Contohnya : Pabrik tekstil menyalurkan kainnya melalui penyalur khusus.
c. Distribusi Tidak Langsung.
System distribusi dari produsen kepada konsumen melalui agen, grosir, pedagang kecil yang bertindak sebagai pedagang perantara.
3. Kegiatan Konsumsi.
Manusia setiap hari melakukan kegiatan konsumsi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan yang dilakukan manusia tergantung dari tujuan masing – masing individu. Kegiatan tersebut akan terus dilakukan oleh karena kebutuhan manusia semakin bertambah dengan dihadapkan pada alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas. Kegiatan pokok ekonomi produksi dilakukan oleh produsen dalam rangka menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen. Konsumen sebagai pemakai barang hasil produksi. Dari ketiga pelaku kegiatan ekonomi yaitu produsen, distributor dan konsumen saling ketergantungan satu sama lain. Tidak mungkin hanya produsen saja tanpa ada konsumen. Begitu juga konsumen tidak akan memperoleh barang yang dibutuhkan tanpa ada distributor.
Pengertian Konsumsi adalah setiap kegiatan memakai, menggunakan atau menghabiskan kegunaan setiap barang baik secara berangsur – angsur. Contohnya antara lain : buku pelajaran, tas, baju seragam, sepeda, mobil, barang lain yang digunakan langsung habis contohnya, makanan dan minuman.
Setiap manusia menggunakan barang tentu saja ada tujuannya yaitu untuk memenuhi kebutuhan demi menjaga kelangsungan hidupnya. Sejalan dengan kemajuan peradaban hidup manusia, maka kebutuhan manusia semakin hari semakin bertambah banyak dan beraneka ragam. Untuk itu manusia selalu bekerja untuk mendapat penghasilan. Semakin besar penghasilannya makan semakin besar pula pengeluarannya. Siapa saja yang melakukan kegiatan konsumsi ?. di dalam ilmu ekonomi, pelaku konsumsi dapat dikelompokkan antara lain : Rumah tangga keluarga, rumah tangga perusahaan dan rumah tangga Negara.
Kegiatan ekonomi dapat dilakukan oleh rumah tangga keluarga, rumah tangga perusahaan dan rumah tangga Negara. Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh setiap rumah tangga berbeda – beda, baik dilihat dari jumlah maupun ragamnya.
a. Kegiatan Ekonomi Rumah Tangga Keluarga.
Rumah tangga keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu dan anak – anaknya. Keluarga adalah sekelompok orang yang dipersatukan oleh pertalian darah. Keluarga ini merupakan sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah sebagai unit terkecil dalam suatu masyarakat. keluarga merupakan kelompok yang sering melakukan kegiatan konsumsi. Setiap anggota keluarga mempunyai kebutuhan yang berbeda baik dilihat dari jumlah maupun ragamnya. Contoh kebutuhan anggota keluarga bisa berupa makanan dan pakaian, sedangkan kebutuhan keluarga adalah rumah, listrik ataupun telepon.
Tingkat konsumsi suatu keluarga dapat berbeda dengan keluarga lainnya. Perbedaan ini dipengaruhi faktor : pendapatan, jumlah anggota keluarga, gaya hidup, latar belakang pendidikan atau lingkungan tempat tinggal. Setiap rumah tangga berupaya sedemikian rupa dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan. Setiap rumah tangga sebaiknya selalu menyelaraskan antara tingkat pendapatan dengan tingkat pengeluaran. Rumah tangga keluarga sebaiknya membuat perencanaan pengeluaran dengan menyusun anggaran pendapatan dan belanja keluarga agar tidak terjadi kekurangan pembiayaan.
b. Kegiatan Ekonomi Rumah Tangga Perusahaan.
Perusahaan merupakan tempat berlangsungnya proses produksi. Pada saat memproduksi barang, perusahaan ini memerlukan bahan baku, tenaga kerja dan modal. Pada saat perusahaan ingin menghasilkan barang atau jasa, maka perusahaan menentukan bahan baku, mesin dan jasa tenaga kerja. Perusahaan dalam hal ini bukan hanya melakukan kegiatan produksi, akan tetapi juga menggunakan bahan baku, tenaga kerja dan modal dalam proses produksi. Dalam melakukan kegiatan produksi untuk menghasilkan barang atau jasa, perusahaan harus menurunkan pengeluaran biaya produksi. Apabila biaya produksi dapat diperkecil, maka biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut rendah sehingga berakibat pada harga barang menjadi murah. Apabila perusahaan tidak mampu menurunkan biaya produksi, maka harga barang menjadi mahal.
Perusahaan dapat menekan biaya produksi dengan membeli atau menggunakan bahan baku yang murah, menggunakan tenaga kerja yang terampil atau dapat juga menggunakan teknologi yang tinggi sehingga dapat menghasilkan barang dalam jumlah banyak dengan kualitas yang baik.
c. Kegiatan Ekonomi Negara.
Pada dasarnya sama dengan perusahaan, Negara bertindak sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen. Tujuan konsumsi Negara berbeda dengan rumah tangga keluarga dan perusahaan. Konsumsi Negara bertujuan untuk memenuhi atau melayani kebutuhan masyarakat. biaya yang digunakan untuk konsumsi Negara berasal dari masyarakat. Negara setiap akhir tahun membuat rancangan anggaran dan belanja Negara yang nantinya harus disetujui oleh DPR. Hal ini dilakukan agar pengeluaran pemerintah dapat sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar